Minggu, 08 April 2012


Ustadz baru,,,
            Aku terduduk disebuah halte dekat kampusku,terik matahari siang ini membuatku mengerutkan kening  berkali-kali,tenggorokannku benar-benar  kekeringan membuatku nyaris dehidrasi. Trans Jogja dengan No A2 yang akan membawaku ke Kota Gede tempat dimana pesantrenku ada tak kunjung datang sejak 20 menit yang lalu,,,, “hmmmm,,,, “ aku sedikit manyun,mencoba melampiaskan rasa,jujur saja,lelah dan penat tak bisa membuatku berbohong untuk tetap tersenyum dalam kondisi seperti ini,aku rasa itu manusiawi.
            Sejenak aku mengambil sebuah pocket Al Qur’an kecil dari dalam saku,dan membacanya ,meneruskan ‘deresanku’ yang tinggal beberapa jus lagi,tapi tanpa diduga sang petugas halte mendekatiku dan 3 orang disampingku yang sama-sama sedang menunggu trans Jogja.
 “Maaf sekali ya mba-mba,,, Trans Jurusan Kota Gede sedang ada masalah dan kemungkinan akan datang terlambat,,,, “ katanya.
“Kira-kira berapa menit lagi ya mas,,,??”aku penasaran.
“Wahh,,, kurang tau itu mba,,, mungkin setengah atau 1 jam lagi,,,”katanya sedikit menyesal.
            Aku mengerutkan kening dan melongok jam tangan di sisi tangan kiriku,sudah hampir jam 2,kalo aku nunggu trans,ngga bakalan kebagian waktu sholat dzuhur,pikirku lagi.    “Maaf ya mb,,“ katanya yang  mungkin merasakan kekecewaan kami,,,, “Ngga apa-apa “aku mencoba tersenyum,tapi tanpa pikir panjang aku melangkah keluar halte,aku berjalan ke arah masjid kampus yang tidak terlalu jauh.
            Setelah menunaikan Sholat Dzuhur  dan sedikit membaca ‘wiridan’ aku membenahi jilbabku,semoga setelah ini Transnya sudah beroperasi lagi,batinku mengamini. Aku berjalan melewati serambi masjid,tertunduk,sejenak ada yang memanggilku dari arah belakang,suara yang sangat asing dan tidakku kenal, tapi dia tau namaku.
            “Ning,,,, Ning Acha,,, “panggilnya,aku menoleh ragu sedikit penasaran,perasaan anak kampus tidak ada yang tau kalo aku seorang anak Kyai, tapi dia memanggilku dengan sebutan ‘Ning’ .     
            “Ning Acha kan,,,??” katanya sambil mengembangkan senyum.
            “Siapa ya,,,??” aku benar-benar tidak mengenalnya, melihat wajahnya saja baru kali ini. Aku mencoba memutar otakku,barang kali sebelumnya aku sudah pernah bertemu dengan orang ini tapi aku lupa. Tapi,nihil,, aku memng tidak mengenal orang ini.
            “Maaf Ning kalo terkesan tidak sopan,,, saya Iqbal Santri baru dipondoknya Ning Acha,,, “
            “Bukan pondokku,,, itu milik abah,,, panggil Acha saja,,, “aku meralat perkataannya tanpa menoleh. Kalo melihat dari penampilannya mungkin dia mahasiswa pascasarjana,mungkin.Pikirku berusaha menebak-nebak.
“Hmm,,, iya,itu maksudku Ning,,,, “Dia tersenyum lagi,meski aku tidak melihatnya tapi sedikit lirikanku bisa merasakannya. Pantas saja aku asing dengan wajahnya,santri baru.
            “Hmm,,, aku  mau pulang dulu ya,,, “aku memakai sepatuku dengan sedikit grogi dan kesal, merasakan kalau dia terus memandangiku.
“Iya Ning,ehhh Iya cha,,,,, ini juga saya ada kuliah lagi, hati-hati yaa,,” katanya tersenyum lagi,aku membalas senyumnya dengan sedikit ragu.
“ huff,,,,” aku menarik nafas panjang,aku sadar tak bisa lama-lama dengan orang yang murah senyum begini,,,, Astaghfirulloh.
            Untunglah tadi hanya butuh waktu beberapa menit untuk menunggu Trans,,, jadi sebelum ‘asar tiba sudah bisa sampai rumah. Aku memasuki kamar adik perempuanku di pondok,kebetulan kamarnya dibarengkan dengan beberapa santri putri,,,, “Biar seperti mondok tenanan,,” kata Abah ketika kutanya alasan beliau kenapa  menempatkan Naura adik bungsuku dipondok suatu hari.
            “Ra,,,Naura,,,”panggilku sambil membuka pintu kamarnya,sejenak sayup-sayup keributan yang tadi kudengar dari dalam  kamar hening seketika.
            “Eh,,,, Mba Acha,,,, “kata mereka hampir berbarengan ,,,
            “Duh,,,, lagi pada ngomongin apa sih,,,?asyik banget,,,, “aku terduduk disamping Naura,,,”bukannya menjawab pertanyaanku malah mereka senyum-senyum membuatku semakin tak mengerti,,,, “Wah,,, pasti ada yang ngga beres iki “ tebakku penasaran.
            “Ini lho mba,,,, mba ngga tau ya,,, ada ustadz baru di pondok putra,,, wuizz,,, cakep banget,,nget,,nget mba,sebenarnya ngga terlalu cakep sih tapi apa ya namanya,,berkharisma gitu lho mb,,,, pinter lagi,hafidz lagi,,, huwaaa,,,,, kalo mba liat pasti langsung jatuh cintee deh,,,, hahahahaaa”kata-kata Naura membuatku dan beberapa santri yang berada dikamar itu tertawa seketika,,,, adikku ini memang punya selera humor yang sangat tinggi.
            ”Astaghfirulloh ra,,,, kamu ini,ada-ada aja,kok mba ngga tau ya,,,, “aku mengacak lembut rambut Naura,,,”Eh mba,,, satu kampus sama mba juga kok,,, masa mba ngga kenal sih,,,,,?? “ lanjut Naura,aku mengerutkan kening dibuatnya,apa orang yang ketemu aku tadi dikampus ya,,, ?Aku bertanya dalam hati,,,”Emang siapa namaya ,,??”aku sedikit penasaran,,,”Ustadz Alan,,,”jawab salah satu dari mereka,,,”Owh,,, “jawabku ber-oh,,, berarti bukan,kalo yang tadi ketemu akukan namanya Iqbal, mungkin ini yang lain lagi,,,”Tau ngga mba?,”tanya Naura penasaran,,”hehehe mba ngga tau sayang,,,” jawabku sedikit terkekeh.
            “Ah,,,mba Acha mah kalo masalah ginian memang payah,,, “Naura berpura-pura memasang tampang kecewa,pernyataan Naura sedikit membuatku salah tingkah,”hmm bukannya gitu sayang,,, masih ada yang lebih penting dari itu semua,,, “aku memcoba membari alasan,,”Tapi mba kan udah gede mb,,,, ga apa-apalah,,,”Naura tak mau kalah,,,”Hehehe,,,eh,,, udah mau adzan maghrib ki,,, yuk siap-siap ke masjid,,,,” Aku megalihkan pembicaraan,sambil beranjak dari dudukku,,,, tersenyum,,,, “Oke,oke deh,,,mba Acha yang cantik,,,, “Naura dan para santri beranjak mengikutiku.
            Jam menunjukan hampir pukul sembilan malam,tepat ketika aku mendengar pintu terketuk sewaktu duduk sendiri diruang tamu,,,”Siapa Cha,,,, ??”tanya Abah dari dalam,,,”Biar acha buka dulu bah,,, “aku berdiri dan sedikit terkejut ketika membuka pintu dan kulihat,seseorang yang tadi siang bertemu denganku dikampus berdiri sambil tersenyum tipis didepanku saat ini,sejenak aku berfikir,,, ohh iya,, Iqbal,,, ucap batinku,,,”Siapa cha,,, ?“ “Ini bah,,,”belum sempat aku menjawab pertanyaan abah,beliau sudah berdiri di sebelah sekat yang membatasi ruang tamu dan ruang tengah.
            “Owalah,,, Alan to,,,?? sini,,sini masuk,,, sudah Abah tunggu dari tadi,,,,”Kulihat Abah merangkul pundaknya dan mengajaknya duduk,aku semakin tidak mengerti,jujur aku sempat terpaku dibuatnya”Kok diam saja disitu nduk,,,?ayo,, buatkan minum yo,,, “ jeda,,”nggih bah,,, “tanpa pikir panjang aku langsung kedalam.
            “Siapa mba,,, ?”tanya Naura yang kebetulan sedang duduk di ruang makan,, “Itu lhoo ra,,, yang katamu ustadz baru itu,,,, aneh,,,”aku duduk disampingnya,,,”Lhoo,,kok aneh mba,,,,?””iya.. mba tadi ketemu dia dikampus,bilangnya santri baru disini,tapi dia bilang ke mba kalo namanya Iqbal,bukan Alan ra,apa mungkin dia punya sodara kembar,,,trus lagi kok Abah kelihatanya deket banget ya..??”Sadar kalo Naura tersenyum aku jadi semakin penasaran,,, “Hei,,ditanya malah senyum-senyum,,” “hehehehe mba ngga tau ya,,,??mas Alan kan nama panjangnya Iqbal Alansyah Muhammad,trus mas Alan itu tadinya mondok di Kudus mba,tapi Abah maminta ke Romo Kyainya  mas Alan supaya mengizinkan mas Alan mengajar disini gantiin mas Ilyas yang nikah kemaren,, sekalian nerusin S2 dikampus yang sama kaya mb,,,”kata Naura bersemangat.
            ”Owhh,,,lho kok kamu tau sampai sejauh itu si ra,,??”aku menyernyitkan dahi “hahahhahaha,,, ya taulah ,,Naura,,,dan satu lagi,sebenernya ini rahasia ya mba,tapi ngga apa-apa deh kalo mba tau,,”dia mendekatkan mulutnya ketelingaku,berbisik,,,”mas Alan mau dijodohin sama mba lhoooo,,,,”aku benar-benar shock dibuatnya,,, “apah....?” “hehehehe,,,,udah ah,,,Naura mau kepondok dulu,,, “katanya sambil berlalu pergi,,, “Eh,,, ra,,, tunggu,,,!! kamu aja yang nganter minuman ini ke depan ya,,,,”aku sedikit memelas,aku tersadar, jarang sekali aku bersikap seperti ini pada Naura,hmmm,,,”hehehe,,, maaf mba,,, untuk kali ini Naura ngga bisa bantu,,,hihihihi”Naura berlari kebelakang,aku manyun dibuatnya,,, dengan ragu aku mengantarkan minuman itu kedepan.
            “Ya,,, jalani saja dulu,,, Abah si berharap sekali kamu bisa betah tinggal disini,,,,“ sepintas kudengar percakapan Abah dengannya,,,”Njjih,,, InsyaAllah saya betah bah,,,,”katanya tersenyum tipis,aku langsung kembali kedalam,tapi sayup-sayup aku masih bisa mendengar percakapan abah dan pemuda itu,,,” itu tadi Putri pertama Abah yang Abah ceritakan lan,,,Abah akan senang sekali kalo seandainya kalian berjodoh,,,” jeda sesaat,, aku menajamkan pendengaranku agar bisa mmendengar jawaban dari pemuda itu,,,
             “Sungguh suatu kehormatan bagi saya bah,mendapat tawaran langsung dari abah seperti ini,, seandainya kami memang berjodoh,kami pasti akan bersatu dibawah ridho Allah dengan restu Abah,biarkan waktu yang menjawab,bukannya saya menolak bah,jujur saja saya tidak mau mengganggu konsentrasi Ning Acha yang sedang menyelesaikan study dan hafalan alqur’annya,lagipula saya juga tidak bisa menjamin kalo Ning tertarik pada saya ,saya ingin menikah benar-benar dengan landasan cinta,saya tidak mau memaksa ning Acha kalo memang dia tidak suka,,saya harap abah mau mengerti ,,,”katanya bijaksana.
            Abah tertawa mendengar jawaban ustadz baru itu,,”Dunia ini butuh banyak orang sepertimu lan,,,”kata abah bangga,,,aku berjalan cepat kearah kamarku,air mata tak mampu lagi ku bendung,,ya Allah,,, tanpa aku sadari aku memang sudah beranjak dewasa,,,dan entah sekarang atau kapan saat itu pasti akan datang,hanya satu pintaku Ya Allah,,, siapapun dia,,suatu saat nanti sandingkan aku dengan jiwa-jiwa tenang pilihanMu,,,jika memang ustadz baru itu orangnya,, berikan hamba kemudahan untuk dapat Ridho dengan rencanaMu ini,, Amin.
Kost New Shapira,6 Oktober 2011
21:20 in the room
Yogyakata.