Ustadz baru,,,
Aku terduduk disebuah halte dekat
kampusku,terik matahari siang ini membuatku mengerutkan kening berkali-kali,tenggorokannku benar-benar kekeringan membuatku nyaris dehidrasi. Trans
Jogja dengan No A2 yang akan membawaku ke Kota Gede tempat dimana pesantrenku
ada tak kunjung datang sejak 20 menit yang lalu,,,, “hmmmm,,,, “ aku sedikit
manyun,mencoba melampiaskan rasa,jujur saja,lelah dan penat tak bisa membuatku
berbohong untuk tetap tersenyum dalam kondisi seperti ini,aku rasa itu manusiawi.
Sejenak aku mengambil sebuah pocket
Al Qur’an kecil dari dalam saku,dan membacanya ,meneruskan ‘deresanku’ yang tinggal beberapa jus
lagi,tapi tanpa diduga sang petugas halte mendekatiku dan 3 orang disampingku
yang sama-sama sedang menunggu trans Jogja.
“Maaf sekali ya mba-mba,,, Trans Jurusan Kota Gede sedang ada masalah dan kemungkinan akan datang terlambat,,,, “ katanya.
“Kira-kira berapa menit lagi ya mas,,,??”aku penasaran.
“Wahh,,, kurang tau itu mba,,, mungkin setengah atau 1 jam lagi,,,”katanya sedikit menyesal.
Aku mengerutkan kening dan melongok jam tangan di sisi tangan kiriku,sudah hampir jam 2,kalo aku nunggu trans,ngga bakalan kebagian waktu sholat dzuhur,pikirku lagi. “Maaf ya mb,,“ katanya yang mungkin merasakan kekecewaan kami,,,, “Ngga apa-apa “aku mencoba tersenyum,tapi tanpa pikir panjang aku melangkah keluar halte,aku berjalan ke arah masjid kampus yang tidak terlalu jauh.
“Maaf sekali ya mba-mba,,, Trans Jurusan Kota Gede sedang ada masalah dan kemungkinan akan datang terlambat,,,, “ katanya.
“Kira-kira berapa menit lagi ya mas,,,??”aku penasaran.
“Wahh,,, kurang tau itu mba,,, mungkin setengah atau 1 jam lagi,,,”katanya sedikit menyesal.
Aku mengerutkan kening dan melongok jam tangan di sisi tangan kiriku,sudah hampir jam 2,kalo aku nunggu trans,ngga bakalan kebagian waktu sholat dzuhur,pikirku lagi. “Maaf ya mb,,“ katanya yang mungkin merasakan kekecewaan kami,,,, “Ngga apa-apa “aku mencoba tersenyum,tapi tanpa pikir panjang aku melangkah keluar halte,aku berjalan ke arah masjid kampus yang tidak terlalu jauh.
Setelah menunaikan Sholat Dzuhur dan sedikit membaca ‘wiridan’ aku membenahi jilbabku,semoga setelah ini Transnya sudah
beroperasi lagi,batinku mengamini. Aku berjalan melewati serambi
masjid,tertunduk,sejenak ada yang memanggilku dari arah belakang,suara yang
sangat asing dan tidakku kenal, tapi dia tau namaku.
“Ning,,,, Ning Acha,,, “panggilnya,aku
menoleh ragu sedikit penasaran,perasaan anak kampus tidak ada yang tau kalo aku
seorang anak Kyai, tapi dia memanggilku dengan sebutan ‘Ning’ .
“Ning Acha kan,,,??” katanya sambil mengembangkan senyum.
“Siapa ya,,,??” aku benar-benar tidak mengenalnya, melihat wajahnya saja baru kali ini. Aku mencoba memutar otakku,barang kali sebelumnya aku sudah pernah bertemu dengan orang ini tapi aku lupa. Tapi,nihil,, aku memng tidak mengenal orang ini.
“Maaf Ning kalo terkesan tidak sopan,,, saya Iqbal Santri baru dipondoknya Ning Acha,,, “
“Bukan pondokku,,, itu milik abah,,, panggil Acha saja,,, “aku meralat perkataannya tanpa menoleh. Kalo melihat dari penampilannya mungkin dia mahasiswa pascasarjana,mungkin.Pikirku berusaha menebak-nebak.
“Hmm,,, iya,itu maksudku Ning,,,, “Dia tersenyum lagi,meski aku tidak melihatnya tapi sedikit lirikanku bisa merasakannya. Pantas saja aku asing dengan wajahnya,santri baru.
“Ning Acha kan,,,??” katanya sambil mengembangkan senyum.
“Siapa ya,,,??” aku benar-benar tidak mengenalnya, melihat wajahnya saja baru kali ini. Aku mencoba memutar otakku,barang kali sebelumnya aku sudah pernah bertemu dengan orang ini tapi aku lupa. Tapi,nihil,, aku memng tidak mengenal orang ini.
“Maaf Ning kalo terkesan tidak sopan,,, saya Iqbal Santri baru dipondoknya Ning Acha,,, “
“Bukan pondokku,,, itu milik abah,,, panggil Acha saja,,, “aku meralat perkataannya tanpa menoleh. Kalo melihat dari penampilannya mungkin dia mahasiswa pascasarjana,mungkin.Pikirku berusaha menebak-nebak.
“Hmm,,, iya,itu maksudku Ning,,,, “Dia tersenyum lagi,meski aku tidak melihatnya tapi sedikit lirikanku bisa merasakannya. Pantas saja aku asing dengan wajahnya,santri baru.
“Hmm,,, aku mau pulang dulu ya,,, “aku memakai sepatuku dengan
sedikit grogi dan kesal, merasakan kalau dia terus memandangiku.
“Iya Ning,ehhh Iya cha,,,,, ini juga saya ada kuliah lagi, hati-hati yaa,,” katanya tersenyum lagi,aku membalas senyumnya dengan sedikit ragu.
“ huff,,,,” aku menarik nafas panjang,aku sadar tak bisa lama-lama dengan orang yang murah senyum begini,,,, Astaghfirulloh.
“Iya Ning,ehhh Iya cha,,,,, ini juga saya ada kuliah lagi, hati-hati yaa,,” katanya tersenyum lagi,aku membalas senyumnya dengan sedikit ragu.
“ huff,,,,” aku menarik nafas panjang,aku sadar tak bisa lama-lama dengan orang yang murah senyum begini,,,, Astaghfirulloh.
Untunglah tadi hanya butuh waktu
beberapa menit untuk menunggu Trans,,, jadi sebelum ‘asar tiba sudah bisa sampai
rumah. Aku memasuki kamar adik perempuanku di pondok,kebetulan kamarnya
dibarengkan dengan beberapa santri putri,,,, “Biar seperti mondok tenanan,,” kata Abah ketika kutanya
alasan beliau kenapa menempatkan Naura
adik bungsuku dipondok suatu hari.
“Ra,,,Naura,,,”panggilku sambil
membuka pintu kamarnya,sejenak sayup-sayup keributan yang tadi kudengar dari
dalam kamar hening seketika.
“Eh,,,, Mba Acha,,,, “kata mereka hampir berbarengan ,,,
“Duh,,,, lagi pada ngomongin apa sih,,,?asyik banget,,,, “aku terduduk disamping Naura,,,”bukannya menjawab pertanyaanku malah mereka senyum-senyum membuatku semakin tak mengerti,,,, “Wah,,, pasti ada yang ngga beres iki “ tebakku penasaran.
“Ini lho mba,,,, mba ngga tau ya,,, ada ustadz baru di pondok putra,,, wuizz,,, cakep banget,,nget,,nget mba,sebenarnya ngga terlalu cakep sih tapi apa ya namanya,,berkharisma gitu lho mb,,,, pinter lagi,hafidz lagi,,, huwaaa,,,,, kalo mba liat pasti langsung jatuh cintee deh,,,, hahahahaaa”kata-kata Naura membuatku dan beberapa santri yang berada dikamar itu tertawa seketika,,,, adikku ini memang punya selera humor yang sangat tinggi.
“Eh,,,, Mba Acha,,,, “kata mereka hampir berbarengan ,,,
“Duh,,,, lagi pada ngomongin apa sih,,,?asyik banget,,,, “aku terduduk disamping Naura,,,”bukannya menjawab pertanyaanku malah mereka senyum-senyum membuatku semakin tak mengerti,,,, “Wah,,, pasti ada yang ngga beres iki “ tebakku penasaran.
“Ini lho mba,,,, mba ngga tau ya,,, ada ustadz baru di pondok putra,,, wuizz,,, cakep banget,,nget,,nget mba,sebenarnya ngga terlalu cakep sih tapi apa ya namanya,,berkharisma gitu lho mb,,,, pinter lagi,hafidz lagi,,, huwaaa,,,,, kalo mba liat pasti langsung jatuh cintee deh,,,, hahahahaaa”kata-kata Naura membuatku dan beberapa santri yang berada dikamar itu tertawa seketika,,,, adikku ini memang punya selera humor yang sangat tinggi.
”Astaghfirulloh
ra,,,, kamu ini,ada-ada aja,kok mba ngga tau ya,,,, “aku mengacak lembut rambut
Naura,,,”Eh mba,,, satu kampus sama mba juga kok,,, masa mba ngga kenal sih,,,,,??
“ lanjut Naura,aku mengerutkan kening dibuatnya,apa orang yang ketemu aku tadi dikampus
ya,,, ?Aku bertanya dalam hati,,,”Emang siapa namaya ,,??”aku sedikit
penasaran,,,”Ustadz Alan,,,”jawab salah satu dari mereka,,,”Owh,,, “jawabku
ber-oh,,, berarti bukan,kalo yang tadi ketemu akukan namanya Iqbal, mungkin ini
yang lain lagi,,,”Tau ngga mba?,”tanya Naura penasaran,,”hehehe mba ngga tau
sayang,,,” jawabku sedikit terkekeh.
“Ah,,,mba
Acha mah kalo masalah ginian memang payah,,, “Naura berpura-pura memasang
tampang kecewa,pernyataan Naura sedikit membuatku salah tingkah,”hmm bukannya
gitu sayang,,, masih ada yang lebih penting dari itu semua,,, “aku memcoba
membari alasan,,”Tapi mba kan udah gede mb,,,, ga apa-apalah,,,”Naura tak mau
kalah,,,”Hehehe,,,eh,,, udah mau adzan maghrib ki,,, yuk siap-siap ke masjid,,,,” Aku megalihkan
pembicaraan,sambil beranjak dari dudukku,,,, tersenyum,,,, “Oke,oke deh,,,mba
Acha yang cantik,,,, “Naura dan para santri beranjak mengikutiku.
Jam menunjukan hampir pukul sembilan
malam,tepat ketika aku mendengar pintu terketuk sewaktu duduk sendiri diruang
tamu,,,”Siapa Cha,,,, ??”tanya Abah dari dalam,,,”Biar acha buka dulu bah,,,
“aku berdiri dan sedikit terkejut ketika membuka pintu dan kulihat,seseorang
yang tadi siang bertemu denganku dikampus berdiri sambil tersenyum tipis
didepanku saat ini,sejenak aku berfikir,,, ohh iya,, Iqbal,,, ucap
batinku,,,”Siapa cha,,, ?“ “Ini bah,,,”belum sempat aku menjawab pertanyaan
abah,beliau sudah berdiri di sebelah sekat yang membatasi ruang tamu dan ruang
tengah.
“Owalah,,, Alan to,,,?? sini,,sini
masuk,,, sudah Abah tunggu dari tadi,,,,”Kulihat Abah merangkul pundaknya dan
mengajaknya duduk,aku semakin tidak mengerti,jujur aku sempat terpaku
dibuatnya”Kok diam saja disitu nduk,,,?ayo,,
buatkan minum yo,,, “ jeda,,”nggih bah,,, “tanpa pikir panjang aku
langsung kedalam.
“Siapa mba,,, ?”tanya Naura yang
kebetulan sedang duduk di ruang makan,, “Itu lhoo ra,,, yang katamu ustadz baru
itu,,,, aneh,,,”aku duduk disampingnya,,,”Lhoo,,kok aneh mba,,,,?””iya.. mba
tadi ketemu dia dikampus,bilangnya santri baru disini,tapi dia bilang ke mba
kalo namanya Iqbal,bukan Alan ra,apa mungkin dia punya sodara kembar,,,trus
lagi kok Abah kelihatanya deket banget ya..??”Sadar kalo Naura tersenyum aku
jadi semakin penasaran,,, “Hei,,ditanya malah senyum-senyum,,” “hehehehe mba
ngga tau ya,,,??mas Alan kan nama panjangnya Iqbal Alansyah Muhammad,trus mas
Alan itu tadinya mondok di Kudus mba,tapi Abah maminta ke Romo Kyainya mas Alan supaya mengizinkan mas Alan mengajar
disini gantiin mas Ilyas yang nikah kemaren,, sekalian nerusin S2 dikampus yang
sama kaya mb,,,”kata Naura bersemangat.
”Owhh,,,lho kok kamu tau sampai
sejauh itu si ra,,??”aku menyernyitkan dahi “hahahhahaha,,, ya taulah
,,Naura,,,dan satu lagi,sebenernya ini rahasia ya mba,tapi ngga apa-apa deh kalo
mba tau,,”dia mendekatkan mulutnya ketelingaku,berbisik,,,”mas Alan mau
dijodohin sama mba lhoooo,,,,”aku benar-benar shock dibuatnya,,, “apah....?”
“hehehehe,,,,udah ah,,,Naura mau kepondok dulu,,, “katanya sambil berlalu
pergi,,, “Eh,,, ra,,, tunggu,,,!! kamu aja yang nganter minuman ini ke depan
ya,,,,”aku sedikit memelas,aku tersadar, jarang sekali aku bersikap seperti ini
pada Naura,hmmm,,,”hehehe,,, maaf mba,,, untuk kali ini Naura ngga bisa
bantu,,,hihihihi”Naura berlari kebelakang,aku manyun dibuatnya,,, dengan ragu
aku mengantarkan minuman itu kedepan.
“Ya,,, jalani saja dulu,,, Abah si
berharap sekali kamu bisa betah tinggal disini,,,,“ sepintas kudengar
percakapan Abah dengannya,,,”Njjih,,, InsyaAllah saya betah bah,,,,”katanya tersenyum
tipis,aku langsung kembali kedalam,tapi sayup-sayup aku masih bisa mendengar
percakapan abah dan pemuda itu,,,” itu tadi Putri pertama Abah yang Abah
ceritakan lan,,,Abah akan senang sekali kalo seandainya kalian berjodoh,,,”
jeda sesaat,, aku menajamkan pendengaranku agar bisa mmendengar jawaban dari pemuda
itu,,,
“Sungguh suatu kehormatan bagi saya bah,mendapat
tawaran langsung dari abah seperti ini,, seandainya kami memang berjodoh,kami
pasti akan bersatu dibawah ridho Allah dengan restu Abah,biarkan waktu yang
menjawab,bukannya saya menolak bah,jujur saja saya tidak mau mengganggu
konsentrasi Ning Acha yang sedang menyelesaikan study dan hafalan
alqur’annya,lagipula saya juga tidak bisa menjamin kalo Ning tertarik pada saya
,saya ingin menikah benar-benar dengan landasan cinta,saya tidak mau memaksa
ning Acha kalo memang dia tidak suka,,saya harap abah mau mengerti ,,,”katanya
bijaksana.
Abah
tertawa mendengar jawaban ustadz baru itu,,”Dunia ini butuh banyak orang
sepertimu lan,,,”kata abah bangga,,,aku berjalan cepat kearah kamarku,air mata
tak mampu lagi ku bendung,,ya Allah,,, tanpa aku sadari aku memang sudah
beranjak dewasa,,,dan entah sekarang atau kapan saat itu pasti akan
datang,hanya satu pintaku Ya Allah,,, siapapun dia,,suatu saat nanti sandingkan
aku dengan jiwa-jiwa tenang pilihanMu,,,jika memang ustadz baru itu orangnya,,
berikan hamba kemudahan untuk dapat Ridho dengan rencanaMu ini,, Amin.
Kost
New Shapira,6 Oktober 2011
21:20
in the room
Yogyakata.